Selasa, 20 Juli 2010

Menjemput Rezeki

Setiap makhluk diciptakan lengkap dengan rezekinya masing-masing.
Manusia sendiri telah ditetapkan rezekinya sejak usia empat bulan
dalam kandungan.

Saat masih di perut ibu, kita mendapat rezeki melalui
tali ari-ari. Ketika bayi, Allah menyediakan air susu sebagai
rezekinya. Kian besar makanan pun tetap datang, ia hanya perlu
menangis. Begitu seterusnya. Semakin dewasa, harus semakin ada usaha
untuk meraih rezekinya. Dan semakin gigih berikhtiar, semakin banyak
rezeki yang akan didapat.

Begitu pula dengan hewan, saat masih kecil dan lemah mendapat makanan
dari induknya, saat mulai besar ia harus berburu sendiri untuk
keberlangsungan hidupnya. Tak jauh berbeda, tumbuhan pun demikian.
Hanya saja rezekinya didekatkan oleh Allah lewat akarnya. Subhanallah,
betapa Allah Maha Pengatur rezeki bagi setiap makhlukNya.

Seharusnya kita tidak boleh malas berikhtiar mencari rezeki kita,
tentu dengan cara yang halal, yang diridhai Allah. Di dalam Al-Qur'an,
Allah menyuruh kita untuk bertebaran di muka bumi mencari karunia
Allah sebanyak-banyaknya. Artinya, mustahil bagi manusia yang memiliki
kekuatan fisik dan akal melebihi makhluk lain tidak bertemu dengan
rezekinya. Sehingga, jelas bahwa yang sangat dibutuhkkan adalah
kegigihan kita untuk berusaha semaksimal mungkin, dengan segenap
potensi yang dimiliki, insya Allah kita mampu meraih rezeki yang kita
harapkan. Sedang, burung saja yang terbang dalam keadaan lapar, dapat
kembali pulang dalam keadaan kenyang.

Sebaiknya mari kita evaluasi diri tentang seberapa keras upaya kita
dalam menjemput rezeki yang dijanjikan Allah, jangan-jangan kita masih
enggan bersusah payah, belum bersungguh-sungguh, atau belum dengan
ilmu, sehingga sampai saat ini rezeki yang kita peroleh masih terasa
sempit. Terus belajar, cari ilmu, agar ikhtiar kita lebih optimal. Tak
kalah pentingnya, selalu syukuri rezeki yang telah diperoleh. Bukankah
Allah telah menjanjikan, barangsiapa yang bersyukur pasti Allah akan
menambah nikmat yang lainnya. Selain itu, kita juga harus husnudzan
(berprasangka baik) kepada Allah, bahwa Allah pasti telah menjamin
rezeki kepada setiap makhlukNya, walau kadang terasa sempit pasti kali
lain Allah akan memberikan kelapangan rezeki kepada kita.

Semoga Allah Yang Maha Mengatur Rezeki setiap makhlukNya memberikan
kemudahan bagi kita dalam berikhtiar optimal menjemput rezeki yang
dijaminkanNya. Amiin

Penulis : KH Abdullah Gymnastiar

0 komentar:

Posting Komentar

habis baca-baca..bolehlah isi komentarnya (kritikanpun boleh untuk perbaikan)..terimakasih..